YLC Dengan Hati (Tulisan saya untuk andil pada Sayembara Aku dan GMB_2012)

10.12 Positivity Always Win 0 Comments



Sebenarnya, saat pertama sekali mendengarkan info tentang YLC dari teman dekat saya, awalnya saya sama sekali tidak tertarik. Apalagi YLC ini katanya merupakan latihan kepemimpinan. Saya fikir ini akan sangat membosankan. Apalagi biaya administrasi Rp 150.000,- Saya fikir, ini hanya akan buang-buang waktu, tenaga dan uang saja. Jujur, uang Rp 150.000,- mahal bagi saya jika harus membayar biaya administrasi untuk sebuah pelatihan kepemimpinan. Biasanya uang Rp 150.000,- cukup untuk biaya hidup saya sebagai anak kos-kosan selama 2 minggu. Sungguh naïf pemikiran saya saat itu dan sudah menjadi keputusan saya untuk tidak akan ikut kegiatan YLC ini dan saya yakin saya tidak akan menyesal. Itulah komitmen yang telah saya ambil pada saat itu. Kemudian, seiring berjalannya waktu, begitupun YLC ini semakin gencar dipromosikan, melalui sosial media facebook, dengan poster yang dikemas sangat menarik, keyakinan sayapun mulai goyah. Apalagi terdapat kata-kata 'Homestay' ke Aussienya. Australia is one of nations that I really want to visit.
 Sejak semester pertama kuliah, sejak dosen-dosen saya gencar mempromosikan bahwa Aussie is the great one, saya mulai memimpikan berada disana. Saya fikir mungkin inilah kesempatannya! Saya tidak mau melewatkan kesempatan karena akan sangat pahit rasanya jika saya melewatkannya tanpa adanya usaha dari saya. Itu akan mengakibatkan galau yang berkepanjangan. Okay, setelah memikirkannya lebih matang, saya sudah punya keinginan untuk mengikuti YLC ini. Kemudian saya berfikir men
genai biaya pendaftarannya? waduhh Tuhan .. sulit, pada saat itu uang yang di rekening saya hanya cukup buat saya menjalani hidup sampai akhir bulan. Tidak mungkin sekali bagi saya untuk mengeluarkan biaya di luar biaya kebutuhan hidup pada saat itu. Karena jika saya lakukan, maka sudah bisa dipastikan hidup saya akan terhenti ataupun berfikir untuk mulai menimbun gunungan hutang?. Tidak, saya tidak mau menyulitkan diri sendiri. Kemudian berfikir, bagaimana kalau saya melobi mama saya. Saya yakin sekali mama saya akan mendukung. Tapi saya juga merasa tidak tega, setelah memang pada saat itu saya telah menghabiskan banyak sekali biaya untuk tugas akhir saya. Satu sisi saya memikirkan hal itu, tapi disisi lain saya juga berfikir, YLC ini great, dan saya yakin saya memang layak untuk mengorbankan uang Rp 150.000,- hanya untuk mengikuti kegiatan YLC ini.
Akhirnya setelah berfikir panjang dan saat itu sudah hari rabu, sedangkan pendaftaran terakhir hari jum'at, saya akhirnya benar-benar menelepon mama saya. Pada hari itu, mama saya susah sekali di telepon. Tapi saya terus berusaha sampai haripun menjadi gelap, saya sempat berfikir untuk menyerah saja, tapi saya kembali berfikir, biasanya hal yang besar itu memang tidak mudah untuk didapatkan, dan YLC ini merupakan hal yang besar, dan saya yakin imbasnya akan besar kepada saya. Lalu, saya melanjutkan untuk menelepon mama. Setelah terus menelepon, akhirnya tersambung juga. Dan benar saja, mama saya lagi sibuk di rumah nenek karena lagi ada acara. Kemudian saya mulai mengutarakan keinginan saya. Singkat cerita mama luluh juga. Walaupun mama agak berat soal hadiah homestay ke Aussienya. Tapi akhirnya mama memberi izin serta memberikan uang tentunya.  Setelah itu saya tidak berfikir panjang lagi. Langsung saja Curriculum Vitaenya saya isi, dan saya tidak peduli dengan suara-suara sumbang yang sedikit menggoda saya, walaupun pada saat saya mau menyerahkan uang pendaftarannya, saya masih sempat-sempatnya ragu. Tapi akhirnya saya tetap menyerahkan uang registrasinya. Maka jadilah saya mengikuti YLC.
Saya semakin yakin bahwa saya tidak akan rugi mengikuti YLC ini, saat saya melihat background para pematerinya. Jujur sih banyak pemateri yang tidak saya kenal sama sekali, tapi dari sedikit penjelasannya, saya yakin ini adalah orang-orang besar, mungkin saya saja yang belum mengenal mereka. Tapi background experience nya itu loh .. awesome!

Dan saya akhirnya bisa lulus juga di penyeleksian berkas. Alhamdulillah, hari pertamanya ikutan YLC di gedung ACC Sultan Selim, walaupun saya datang agak telat 5 menit, WOW! Orang-orang disini benar-benar sangat rapi, saya merasa seperti terdampar di sebuah perkantoran swasta, dan apa yang terjadi saudara-saudara, pada saat acaranya dimulai dan ada kesempatan bertanya, kesan sayanya adalah saat itu saya sedang berada di antara orang-orang yang hebat! Bayangkan, ada yang berasal dari Universitas Indonesia, Paramadina, Universitas Gajah Mada, dan Wilayah Indonesia lainnya, bahkan ada yang berasal dari Malaysia dan Thailand, walaupun mereka juga adalah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di  sana, tapi mereka saja bisa tertarik dengan YLC ini. Saya semakin merasa kalau keputusan saya berada di YLC ini tidak salah. Mereka juga benar-benar bersemangat apalagi saat sesi bertanya, sampai saya benar-benar tidak dapat sama sekali kesempatan untuk bertanya pada hari pertama dan kedua. Pada saat itu saya sempat berfikir, kalau para pesertanya terlalu hebat seperti ini, bagaimana saya bisa masuk 50 besar? Karena ilmu yang saya dapat pada hari pertama dan kedua diacara YLC ini telah berhasil membuat saya ketagihan. Ilmu yang hebat dan juga disampaikan oleh orang-orang yang hebat, juga di kelilingi para peserta YLC yang hebat, saya benar-benar merasa hebat.  Disitu saya berusaha untuk menghibur diri, dengan menyampaikan ke diri bahwa, kalaupun tidak berhasil masuk 50 besar, ya ikhlas saja, setidaknya sudah menjadi orang yang hebat dua hari ini dan ilmupun bertambah. Tapi Alhamdulillah, saya berhasil masuk kedalam 50 besar. Saya senang sekali, karena kesempatan belajar masih belum selesai.  Tetap harus 'mengosongkan gelas, terus belajar dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.
Pada saat memasuki Camp, saya belajar dan terus belajar. Dari mereka-mereka yang hebat, para pemateri, karakter teman-teman baru saya, semuanya, baik negatif maupun positif. Termasuk belajar tarian tor-tor. Karena selama hidup sampai umur 22 tahun sekarang, saya hanya bisa menari tarian likok pulo (Aceh), just it. Setidaknya setelah YLC ini tambah 1 lagi tarian yang saya kuasai.  Pokoknya banyak sekali pengalaman saya disini yang bisa saya jadikan pembelajaran, dari hari pertama sampai hari terakhir. Lelahpun sudah tidak terasa lagi dan saya yakin pengalaman di YLC ini sangat berarti buat saya. Kalau soal homestay, mungkin belum rejeki saja. Paling tidak saya ikut bahagia menyaksikan teman-teman yang mendapatkan kesempatan ke Australia. Congratulation! Intinya ini sudah menjadi keluarga baru buat saya. Terima kasih semuanya, Kak Azwar dan kakak-kakak yang lainnya, teman-teman YLC, para pemateri, panitia, FBA, semuanya. I love you all dan “Mari Berbagi”.
 
Wanti Nurdajidah

Peserta Youth Leadership Camp 2012


0 komentar:

Kampung Rencong

08.01 Positivity Always Win 0 Comments





My YLC's friend project, I'm proud of you Mr. Ramadana :D  ...........hidup GMB.

0 komentar:

08.25 Positivity Always Win 0 Comments

My scrap picture in my old template!!


0 komentar:

HER KINGDOM

22.18 Positivity Always Win 0 Comments

Her room is like her kingdom. Did you know? She finds the word 'comfort' there. The place when she envelops her face in the pillow when she miss her lover. She finds another comfort there also when she doesn't want cry louder. There are the moments when she laughs here.

The best place when she wanna eat food alone, because sometimes she hate to eat food alone but not here, she doesn't hate to eat alone here. The place when she does her exercise like 'pilates' ..
The favorite place when she reads all kind of books, blog and web .. Here, although she only wanna hug her dool 'poppy' ..

She sleeps and sometimes she takes her feet high ..
The best position when she just sleeps, or read a book then listen the music. Or scrooling her twitter land in her phone.

The place also when she feels very lonely here,
she just want her dearest to be here and say 'love' to her with no bored each time.

0 komentar:

Ayah, Terima kasih Atas Segala Perjuangan dan Cinta . .

12.05 Positivity Always Win 0 Comments

InshaAllah kami ikhlas .. InshaAllah saya ikhlas Ya Rabbi ..
Hanya saja malam ini saya rindu ayah .. Ya Allah izinkan sedikit waktu ..
Biasanya, kalau sudah kangen begini, jalan amannya adaah shalat dan berdo'a. Tapi mungkin karna kali ini karena shalatnya lagi libur, hanya berdo'a didalam hati :)
26 April 2014 .. Ga terasa sudah 40 hari kepergian ayah. Kadang suka berfikir, apakah benar yang kata orang-orang, ketika seseorang telah meninggal dunia, maka selama 44 hari jiwa orang tersebut masih bisa pulang .. Ah, itu hanya terfikir ketika lagi rindu saja, seperti sekarang .. Tapi belum sekalipun pernah mengalami, selama 40 hari ini, wallahualam .. itu rahasia Allah ..
Sejak malam itu, ketika nafas ayah mulai berhenti .. seperti mimpi ..
Ketika memang kita berada di puncak rasa sedih, air mata kadang tak mampu lagi untuk keluar, tapi Alhamdulillah Allah berikan kita kekuatan .. hanya menangis seperti biasa, tidak histeris, Alhamdulillah mamak juga baik .. semoga mamak diberikan kesehatan dan ketabahan terus, aamiin ..
Begitu banyak rasa syukur, Alhamdulillah ayah telah sembuh, alhamdulillah masih diberikan kesempatan Oleh Allah untuk mengecup kening ayah untuk terakhir kalinya, menshalatkan ayah .. mendo'akan ayah dan mendo'akan diri sendiri agar menjadi sholehah .. Aamiin ..
Sejak pertama sekali, ayah divonis menderita kanker, saat kita bertiga menangis dihotel, saat kemudian diberitakan jabatan ayah turun .. Tapi itu hanya cara, cara Allah mengambil kembali apa yang menjadi milik-Nya .. semoga kita tidak termasuk orang-orang yang menyombongkan diri .. aamiin ..
Allah, Maha segalanya, pemilik semua yang ada di langit dan bumi serta seluruh isinya, ketika melihat sebuah penyakit kita juga akan melihat bagaimana kekuasaan Allah, dan sesungguhnya manusia ini adalah seorang hamba yang lemah ..
Alhamdulillah sekarang ayah sudah sembuh dengan cara bertemu dengan Allah, semoga sekarang ayah ditempatkan ditempat yang paling baik, dan ditemani oeh amal sholeh beliau .. aamiin ..
Semoga nanti kita diizinkan Allah Subhanahuwata 'ala berkumpul disyurga yang terbaik .. aamiin ..

0 komentar:

:')

07.14 Positivity Always Win 0 Comments

Ayah ..
Tidak ada satupun anak yang tega melihat ayahnya sakit ..
Begitupun aku ..
Andai aku masih punya banyak waktu,
aku ingin membuat ayah semakin bangga punya anak seperti aku ..

0 komentar: